SEJARAH AFRIKA (ARTI PENTING)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Afrika
dewasa ini menempati kedudukan sentral dalam perimbangan kekuatan global dan
oleh sebab itu masa depannya sangat penting. Terdapat sejumlah faktor penting
bagi negara-negara Barat. Pertama, Afrika kaya akan bahan-bahan mentah yang
dibutuhkan negara-negara Barat tersebut. Kedua, pelayaran melewati Tanjung
Harapan sangat penting karena kebanyakan kapal yang mengangkut minyak kawasan
Teluk Persia ke Eropa Barat dan Amerika tidak dapat melewati Terusan Suez. Demikian
pula sekian 70% bahan mentah yang dibutuhkan negara-negara industry Barat
diangkut lewat perairan sekitar Afrika. Ketiga, untuk melayani kebutuhan
Angakatan Lautnya yang meningkat Uni Soviet telah berhasil mendapatkan
fasilitas-fasilitas pelabuhan di Somalia, Mozambique, Angola, dan Guinea. Hal
itu berbahaya bagi AS dan sekutu-sekutunya di Eropa Barat. Dengan menguasai
suplai bahan-bahan mentah serta minyak dan jalur-jalur pelayaran yang penting
bagi negara-negara Barat, Uni Soviet dapat melakukan pemerasan (black mail)
terhadap mereka.
B.
Rumusan
Masalah
1. Jelaskan
pentingnya Afrika bagi Eropa pada abad 19-20 !
2. Jelaskan
pentingnyaAfrika bagi Eropa/dunia era perang dingin !
3. Jelaskan
pentingnya Afrika bagi Non-Blok !
4. Jelaskan
pentingnya Afrika bagi Indonesia di bidang ideology, politik, ekonomi, sosbud,
hankam/militer !
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
1. Memaparkan
pentingnya Afrika bagi Eropa pada abad 19-20.
2. Memaparkan
pentingnyaAfrika bagi Eropa/dunia era perang dingin.
3. Memaparkan
pentingnya Afrika bagi Non-Blok.
4. Memaparkan
pentingnya Afrika bagi Indonesia di bidang ideology, politik, ekonomi, sosbud,
hankam/militer.
BAB II
A.
Pentingnya
Afrika Bagi Eropa pada abad 19-20
1.
Bidang
Ideologi
Politik
imperialisme yang banyak diterapkan oleh bangsa Eropa di Afrika telah banyak
memberi pengalaman bagi para pemimpin-pemimpin Negara di Eropa. Dengan adanya
politik imperialism ini, kepentingan kaum kapitalis sangat dilindungi oleh
negaranya. Kekuasaan Negara berada di belakang mereka, bukan hanya untuk
melindungi warga negaranya, tetapi juga perusahaan-perusahaan mereka. Bagi
Ideologi Eropa abad ke 19 adalah abad nasionalisme. Semangat nasionalisme itu
menjadi sangat tebal, sehingga sering sekali semangat itu dibawanya pergi ke
luar batas-batas negerinya. Dengan demikian maka suatu Negara merasa mempunyai
hak dan kewajiban untuk melindungi warga negaranya yang tinggal di negeri orang
lain.
2.
Bidang
Politik
Sesudah
PD II benua Afrika mengalami suatu transformasi politik cepat yang mempunyai akibat-akibat
mendalam pada abad ke-20 ini, tidak hanya atas benua itu sendiri melainkan juga
di seluruh dunia (termasuk Eropa). Negeri-negeri Afrika telah bangkit dari
status jajahan menjadi negara-negara merdeka yang bersama-sama tampil ke muka
sebagai kekuatan baru dalam percaturan politik dunia. Di PBB contohnya, mereka
menguasai lebih dari 1/3 suara dan dalam politik luar negeri mereka bersatu
dalam melawan kolonialisme dan imperialisme.
3.
Bidang
Ekonomi
Sejak
Terusan Suez dibuka pada 1869 maka banyak bangsa-bangsa Eropa mulai menaruh
perhatian terhadap Mesir. Semuanya mempunyai cita-cita ingin memperluas
pengaruhnya ke negeri Benua Hitam tersebut. Pada saat Terusan Suez ini dibuka
bangsa-bangsa Eropa telah menyadari betapa pentingnya Terusan tersebut sebagai
alat penghubung antara Eropa dan Asia lebih-lebih dalam urusan perdagangan.
4.
Bidang
Sosial Budaya
Seluruh
penduduk Afrika dapat disebut orang-orang Afrika, tetapi mereka bukan sesuatu
yang homogen. Di antara mereka terdapat suatu keanekaragaman yang besar, baik
mengenai bangsa, ras, suku, bahasa, agama, dan kebudayaan. Meskipun demikian,
perbedaan-perbedaan tersebut dapat disatukan oleh lembaga-lembaga sosial
seperti perkawinan, keluarga dan pola persaudaraan lain. Hal tersebut terlihat
dari peran Afrika dalam Gerakan Non Blok yang telah menyuarakan agar didalam
kehidupan Sosial budaya selalu menjunjung tinggi solidaritas antar Negara agar
dapat terciptanya suatu perdamaian, kesejahteraan, dan kedaulatan
5.
Bidang
Militer/Hankam
Situasi
politik Afrika mengalami perubahan radikal sebagai akibat suatu deretan kup
militer. Setelah berhasil merebut kekuasaan dari pemerintahan sipil, para
militer mengeluarkan pemimpin-pemimpin politik dari pemerintah dan membubarkan
partai politik tunggal. Kup-kup militer tersebut adalah akibat frustrasi rakyat
karena rezim-rezim gagal memenuhi janji-janji kehidupan yang lebih baik.
B.
Pentingnya
Afrika bagi Dunia era Perang Dingin
1.
Bidang
Politik
Afrika
Selatan melaksanakan politik apartheid dan diskriminasi rasial untuk mempertahankan
supremasi kulit putih biarpun mendapat kecaman, oleh sebab itu Negara kulit
hitam bertekad untuk membebaskan seluruh benua bukan saja Negara jajahan
Portugis, melainkan juga Rodensia, Namibia dan Afrika Selatan sendiri.
2.
Bidang
Ekonomi
Menurut
Walter F. Han dan Alvin J. Cottrell dalam bukunya yang berjudul Soviet Shadow
Over Afrika (1976) Afrika mempunyai arti yang sangat penting :
1. Afrika
kaya akan bahan-bahan mentah yang vital bagi industry modern. Kekayaan alam itu
khususnya berlimpah di Afrika Tengah dan Selatan.
2. Negara-negara
industry Barat membutuhkan bahan-bahan mentah yang dihasilkan oleh Afrika
tersebut. Suplai bahan mentah itu bahkan merupakan soal mati dan hidup bagi
mereka.
3. Sekitar
80% suplai minyak dan 70% suplai bahan-bahan mentah Negara-negara industri
Barat diangkut lewat jalur pelayaran Tanjung Harapan. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa jalur pelayaran itu merupakan urat nadi bangsa Barat.
3.
Bidang
Sosial Budaya
Ketika para pemimpin negarawan dari negara-negara bekas jajahan
di Asia dan Afrika-bertemu
untuk berbagi pengalaman dan masalah, mempertemukan
kepentingan bersama dan kekhawatiran bersama, lalu mencari
formulasi sebagai jalan untuk mencapai kerja sama yang lebih baik antara Asia dan Afrika
di bidang ekonomi, kebudayaan dan
politik. Mereka menyuarakan keprihatinan mendalam atas perdamaian dunia dan keadilan internasional yang pada waktu
itu serba timpang dan compang-camping. Diujung KAA
itu dikumandangkan apa yang kemudian terkenal dengan sebutan Dasa Sila Bandung.
4.
Bidang
Militer/Hankam
Perebutan pengaruh antara AS
dan US dalam pakta pertahanan. Negara-negara barat membentuk North Atlantic
Treaty Organization (NATO) tahun 1949 sebagai suatu organisasi pertahanan.
Bila salah satu anggotanya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap
NATO. Awalnya bermarkas di Paris tetapi kemudian Perancis keluar karena
mengganggap NATO didominasi oleh AS dan markasnya berpindah di Brussel.
Hubungan Perancis dengan Uni Soviet dan RRC jauh lebih baik jika dibandingkan
hubungan dengan negara Barat lainnya meskipun Perancis tidak menjadi anggota
Blok Timur.
C.
Pentingnya
Afrika bagi Non Blok
1.
Bidang
Ideologi
Bagi Non Blok
KAA yang dilakoni secara langsung oleh Afrika telah melahirkan suatu bentuk
ideology bagi Non Blok itu sendiri. Dimana bentuk ideology ini tidak lain
adalah 10 prinsip yang disepakati bersama dalam KAA atau sering juga disebut
Dasa Sila Bandung. Ke 10 prinsip itu adalah:
a.
Menghormati hak-hak
dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam
PBB;
b.
Menghormati kedaulatan
dan integrits territorial semua bangsa;
c.
Mengakui persamaan ras
dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil;
d.
Tidak melakukan
intervensi atau campur tangan dalam soal-soal dalam negeri orang lain;
e.
Menghormati hak-hak
tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendiri atau kolektif
sesuai dengan piagam PBB;
f. 1.
Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah
satu Negara besar.
2. Tidak melaukan
tekanan terhadap Negara lain.
g.
Tidak melakukan
tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap
integritas territorial atau kemerdekaan politik suatu Negara.
h.
Menyelesaikan segala
perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan,
persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hukum, atau cara damai lain
berdasarkan pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan piagam PBB.
i.
Memajukan kepentingan
bersama dan kerja sama.
j.
Menghormati hukum dan
kewajiban-kewajiban internasional.
Jadi Afrika
sangat penting perannya bagi Non Blok di bidang Ideologi.
2.
Bidang
Politik
Dalam
politik luar negari mereka bersatu melawan kolonialisme dan imperalisme dalam
segala bentuk dan manifestasinya. Selain itu kebanyakan diantara Negara
tersebut adalah anggota GNB dan Kelompok 77 yang memperjuangkan dibentuknya
suatu tatanan ekonomi internasional baru untuk menggantikan system lama yang
merugikan Negara-negara berkembang.
3.
Bidang
Ekonomi
Sehubungan
dengan artinya yang sangat penting Afrika menjadi medan perebutan pengaruh Blok
Timur dan Blok Barat. Sebagai akibat krisis minyak dunia yang timbul karena
Negara Arab mengurangi produksi minyak dan mengenakan embargo minyak terhadap
AS dan beberapa Negara Eropa menyusul perang Arab-Israel tahun 1973, timbulah
kesadaran bahwa ketergantungan akan impor minyak dari Timut Tengah dan bahan-bahan
mentah strategis dari Afrika dan pelayaran melalui Tanjung Harapan yang
merupakan titik kelemahan nagara-negara Barat dan jepang.
4.
Bidang
Sosial Budaya
Kita
tahu Afrika sangat berperan aktif dalam gerakan Non Blok, kemudian didukung
lagi oleh adanya Konferensi Asia Afrika yang melatarbelakangi gerakan Non Blok
tersebut. Disini sangat terlihat peran Afrika bagi Non Blok dimana selain Asia,
Afrika juga ikut menyuarakan agar didalam kehidupan Sosial budaya selalu
menjunjung tinggi solidaritas antar Negara agar dapat terciptanya suatu
perdamaian, kesejahteraan, dan kedaulatan serta selalu bersikap netral terhadap
perang dingin yang pada saat itu perang dingin itu terjadi antara Blok Barat
dan Blok Timur.
D.
Pentingnya
Afrika bagi Indonesia
1.
Bidang
Ideologi
Berakhirnya
Perang Dunia I membawa pengaruh terhadap bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk
memperoleh kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Di samping itu juga
ditandai dengan munculnya dua kekuatan ideologis, politis, dan militer termasuk
pengembangan senjata nuklir. Negara Republik Indonesia dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara selalu berlandaskan pada Pancasila dan
UUD 1945. Salah satu bentuk penyelenggaraan kehidupan bernegara adalah menjalin
kerja sama dengan negara lain. Kebijakan yang menyangkut hubungan dengan negara
lain terangkum dalam kebijakan politik luar negeri. Oleh karena itu,
pelaksanaan politik luar negeri Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Indonesia mencetuskan gagasannya untuk menggalang kerja sama dan
solidaritas antarbangsa dengan menyelenggarakan KAA.
2.
Bidang
Politik
Hubungan politik antara Indonesia
dan Afrika Selatan terjalin lama sejak sebelum pembukaan hubungan diplomatik.
Indonesia mendukung the African National Congress (ANC) pada masa
perjuangan melawan Apartheid, dan menjaga posisi ini terus menerus serta
memberikan sanksi terhadap rejim Apartheid. Hubungan bilateral antara the ANC
dan Indonesia memberikan sebuah platform bagi negara – negara di Asia untuk
berjuang melawan Apartheid. Republik Afrika Selatan dan Republik Indonesia
membuka hubungan diplomatik pada bulan Agustus 1994. Kedutaan Republik Afrika
Selatan didirikan pada bulan Januari 1995 di Jakarta.
3.
Bidang
Ekonomi
Dengan
rata-rata pertumbuhan ekonomi 5%, jumlah penduduk mencapai 190 juta dan GDP
US$176 Milliar, Kawasan Afrika bagian selatan menjanjikan potensi ekonomi bagi
Indonesia yang saat ini tengah mencari peluang pasar alternatif. Namun potensi
ini tidak dapat dimaksimalkan karena masih terselimuti persepsi
negatif terhadap Afrika yang identik dengan kemiskinan, penyakit dan konflik.
Untuk itu, peningkatan hubungan perekonomian harus diimbangi dengan pemberian
informasi mengenai potensi kawasan Afrika bagian selatan bagi ekspor
Indonesia. Dibutuhkan pula kemampuan market intelligence yang baik untuk
mengidentifkasi peluang yang tepat dan sinergi seluruh stakeholder nasional
terkait untuk mewujudkan Indonesia Incorporated. Para Diplomat yang ditempatkan
di negara-negara kawasan Afrika harus mampu menjadi Opportunity Seeker yang
dapat merubah persepsi Afrika dari high risk (resiko tinggi) menjadi high
profit (keuntungan yang tinggi).
4.
Bidang
Sosial Budaya
Indonesia mendapat
suatu kerjasama yang baik denga Afrika terutama sejak terbentuknya KAA yang kemudian
melahirkan GNB. KTT GNB 1961 dan Konferensi Asia-Afrika
1955 mengukuhkan peranan historis RI dalam membangun suatu tatanan dunia baru
untuk negara-negara berkembang berdasarkan prinsip kemerdekaan, perdamaian, dan
keadilan. Sehingga dari hal tersebut maka akan tercipta suatu kehidupan social
yang baik dalam suatu Negara.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Afrika, merupakan benua yang
terbesar sesudah Asia telah menjadi arena transformasi politik yang mempunyai
akibat-akibat yang mendalam pada abad ke-20 ini, tidak hanya untuk Afrika itu
sendiri tetapi juga untuk seluruh dunia. Afrika telah bangkit dari status
jajahan menjadi komunitas Negara-negara merdeka dan tampil ke muka sabagai
kekuatan baru dalam percaturan politik dunia.
Sesudah PD II nasionalisme melanda
Afrika dan sebagai hasilnya lahirlah berbagai Negara merdeka dan terjadilah
berbagai perkembangan ekonomi serta perubahan-perubahan social.
DAFTAR PUSTAKA
Dipoyudo, Kirdi.1977. Afrika Dalam Pergolakan 1. Jakarta :
Yayasan Proklamasi Centre For Strategic and International Studies.
1983. Afrika Dalam Pergolakan 2. Jakarta :
Yayasan Proklamasi Centre For Strategic and International Studies.
Widjaja, A.W. 1986. Indonesia Asia Afrika Non Blok Politik Bebas
Aktif. Jakarta : PT. Bina Aksara.
Dari Internet :
http://www.southafricanembassy-jakarta.or.id/hubunganafrikaselatanindonesia.html
(di unduh 16/09/2010)
http://24bit.wordpress.com/2010/03/04/konferensi-asia-afrika/
(di unduh 16/09/2010)
(di unduh 16/09/2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar