Jumat, 19 April 2013


SEJARAH AFRIKA (ARTI PENTING)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
       Afrika dewasa ini menempati kedudukan sentral dalam perimbangan kekuatan global dan oleh sebab itu masa depannya sangat penting. Terdapat sejumlah faktor penting bagi negara-negara Barat. Pertama, Afrika kaya akan bahan-bahan mentah yang dibutuhkan negara-negara Barat tersebut. Kedua, pelayaran melewati Tanjung Harapan sangat penting karena kebanyakan kapal yang mengangkut minyak kawasan Teluk Persia ke Eropa Barat dan Amerika tidak dapat melewati Terusan Suez. Demikian pula sekian 70% bahan mentah yang dibutuhkan negara-negara industry Barat diangkut lewat perairan sekitar Afrika. Ketiga, untuk melayani kebutuhan Angakatan Lautnya yang meningkat Uni Soviet telah berhasil mendapatkan fasilitas-fasilitas pelabuhan di Somalia, Mozambique, Angola, dan Guinea. Hal itu berbahaya bagi AS dan sekutu-sekutunya di Eropa Barat. Dengan menguasai suplai bahan-bahan mentah serta minyak dan jalur-jalur pelayaran yang penting bagi negara-negara Barat, Uni Soviet dapat melakukan pemerasan (black mail) terhadap mereka.

B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan pentingnya Afrika bagi Eropa pada abad 19-20 !
2.      Jelaskan pentingnyaAfrika bagi Eropa/dunia era perang dingin !
3.      Jelaskan pentingnya Afrika bagi Non-Blok !
4.      Jelaskan pentingnya Afrika bagi Indonesia di bidang ideology, politik, ekonomi, sosbud, hankam/militer !


C.    Tujuan Penulisan Makalah
1.      Memaparkan pentingnya Afrika bagi Eropa pada abad 19-20.
2.      Memaparkan pentingnyaAfrika bagi Eropa/dunia era perang dingin.
3.      Memaparkan pentingnya Afrika bagi Non-Blok.
4.      Memaparkan pentingnya Afrika bagi Indonesia di bidang ideology, politik, ekonomi, sosbud, hankam/militer.

BAB II

A.                Pentingnya Afrika Bagi Eropa pada abad 19-20
1.      Bidang Ideologi
Politik imperialisme yang banyak diterapkan oleh bangsa Eropa di Afrika telah banyak memberi pengalaman bagi para pemimpin-pemimpin Negara di Eropa. Dengan adanya politik imperialism ini, kepentingan kaum kapitalis sangat dilindungi oleh negaranya. Kekuasaan Negara berada di belakang mereka, bukan hanya untuk melindungi warga negaranya, tetapi juga perusahaan-perusahaan mereka. Bagi Ideologi Eropa abad ke 19 adalah abad nasionalisme. Semangat nasionalisme itu menjadi sangat tebal, sehingga sering sekali semangat itu dibawanya pergi ke luar batas-batas negerinya. Dengan demikian maka suatu Negara merasa mempunyai hak dan kewajiban untuk melindungi warga negaranya yang tinggal di negeri orang lain.

2.      Bidang Politik
Sesudah PD II benua Afrika mengalami suatu transformasi politik cepat yang mempunyai akibat-akibat mendalam pada abad ke-20 ini, tidak hanya atas benua itu sendiri melainkan juga di seluruh dunia (termasuk Eropa). Negeri-negeri Afrika telah bangkit dari status jajahan menjadi negara-negara merdeka yang bersama-sama tampil ke muka sebagai kekuatan baru dalam percaturan politik dunia. Di PBB contohnya, mereka menguasai lebih dari 1/3 suara dan dalam politik luar negeri mereka bersatu dalam melawan kolonialisme dan imperialisme.

3.      Bidang Ekonomi
Sejak Terusan Suez dibuka pada 1869 maka banyak bangsa-bangsa Eropa mulai menaruh perhatian terhadap Mesir. Semuanya mempunyai cita-cita ingin memperluas pengaruhnya ke negeri Benua Hitam tersebut. Pada saat Terusan Suez ini dibuka bangsa-bangsa Eropa telah menyadari betapa pentingnya Terusan tersebut sebagai alat penghubung antara Eropa dan Asia lebih-lebih dalam urusan perdagangan.

4.      Bidang Sosial Budaya
Seluruh penduduk Afrika dapat disebut orang-orang Afrika, tetapi mereka bukan sesuatu yang homogen. Di antara mereka terdapat suatu keanekaragaman yang besar, baik mengenai bangsa, ras, suku, bahasa, agama, dan kebudayaan. Meskipun demikian, perbedaan-perbedaan tersebut dapat disatukan oleh lembaga-lembaga sosial seperti perkawinan, keluarga dan pola persaudaraan lain. Hal tersebut terlihat dari peran Afrika dalam Gerakan Non Blok yang telah menyuarakan agar didalam kehidupan Sosial budaya selalu menjunjung tinggi solidaritas antar Negara agar dapat terciptanya suatu perdamaian, kesejahteraan, dan kedaulatan

5.      Bidang Militer/Hankam
Situasi politik Afrika mengalami perubahan radikal sebagai akibat suatu deretan kup militer. Setelah berhasil merebut kekuasaan dari pemerintahan sipil, para militer mengeluarkan pemimpin-pemimpin politik dari pemerintah dan membubarkan partai politik tunggal. Kup-kup militer tersebut adalah akibat frustrasi rakyat karena rezim-rezim gagal memenuhi janji-janji kehidupan yang lebih baik.

B.                 Pentingnya Afrika bagi Dunia era Perang Dingin
1.      Bidang Politik
Afrika Selatan melaksanakan politik apartheid dan diskriminasi rasial untuk mempertahankan supremasi kulit putih biarpun mendapat kecaman, oleh sebab itu Negara kulit hitam bertekad untuk membebaskan seluruh benua bukan saja Negara jajahan Portugis, melainkan juga Rodensia, Namibia dan Afrika Selatan sendiri.

2.      Bidang Ekonomi
Menurut Walter F. Han dan Alvin J. Cottrell dalam bukunya yang berjudul Soviet Shadow Over Afrika (1976) Afrika mempunyai arti yang sangat penting :
1.      Afrika kaya akan bahan-bahan mentah yang vital bagi industry modern. Kekayaan alam itu khususnya berlimpah di Afrika Tengah dan Selatan.
2.      Negara-negara industry Barat membutuhkan bahan-bahan mentah yang dihasilkan oleh Afrika tersebut. Suplai bahan mentah itu bahkan merupakan soal mati dan hidup bagi mereka.
3.      Sekitar 80% suplai minyak dan 70% suplai bahan-bahan mentah Negara-negara industri Barat diangkut lewat jalur pelayaran Tanjung Harapan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jalur pelayaran itu merupakan urat nadi bangsa Barat.

3.      Bidang Sosial Budaya
Ketika para pemimpin negarawan dari negara-negara bekas jajahan di Asia dan Afrika-bertemu untuk berbagi pengalaman dan masalah, mempertemukan kepentingan bersama dan kekhawatiran bersama, lalu mencari formulasi sebagai jalan untuk mencapai kerja sama yang lebih baik antara Asia dan Afrika di bidang ekonomi, kebudayaan dan politik. Mereka menyuarakan keprihatinan mendalam atas perdamaian dunia dan keadilan internasional yang pada waktu itu serba timpang dan compang-camping. Diujung KAA itu dikumandangkan apa yang kemudian terkenal dengan sebutan Dasa Sila Bandung.

4.      Bidang Militer/Hankam
Perebutan pengaruh antara AS dan US dalam pakta pertahanan. Negara-negara barat membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) tahun 1949 sebagai suatu organisasi pertahanan. Bila salah satu anggotanya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Awalnya bermarkas di Paris tetapi kemudian Perancis keluar karena mengganggap NATO didominasi oleh AS dan markasnya berpindah di Brussel. Hubungan Perancis dengan Uni Soviet dan RRC jauh lebih baik jika dibandingkan hubungan dengan negara Barat lainnya meskipun Perancis tidak menjadi anggota Blok Timur.

C.                Pentingnya Afrika bagi Non Blok
1.      Bidang Ideologi
Bagi Non Blok KAA yang dilakoni secara langsung oleh Afrika telah melahirkan suatu bentuk ideology bagi Non Blok itu sendiri. Dimana bentuk ideology ini tidak lain adalah 10 prinsip yang disepakati bersama dalam KAA atau sering juga disebut Dasa Sila Bandung. Ke 10 prinsip itu adalah:
a.       Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB;
b.      Menghormati kedaulatan dan integrits territorial semua bangsa;
c.       Mengakui persamaan ras dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil;
d.      Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal dalam negeri orang lain;
e.       Menghormati hak-hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendiri atau kolektif sesuai dengan piagam PBB;
f.     1. Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk    bertindak bagi kepentingan khusus salah satu Negara besar.
2. Tidak melaukan tekanan terhadap Negara lain.
g.      Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas territorial atau kemerdekaan politik suatu Negara.
h.      Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hukum, atau cara damai lain berdasarkan pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan piagam PBB.
i.        Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
j.        Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

Jadi Afrika sangat penting perannya bagi Non Blok di bidang Ideologi.

2.      Bidang Politik
Dalam politik luar negari mereka bersatu melawan kolonialisme dan imperalisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. Selain itu kebanyakan diantara Negara tersebut adalah anggota GNB dan Kelompok 77 yang memperjuangkan dibentuknya suatu tatanan ekonomi internasional baru untuk menggantikan system lama yang merugikan Negara-negara berkembang.  

3.      Bidang Ekonomi
Sehubungan dengan artinya yang sangat penting Afrika menjadi medan perebutan pengaruh Blok Timur dan Blok Barat. Sebagai akibat krisis minyak dunia yang timbul karena Negara Arab mengurangi produksi minyak dan mengenakan embargo minyak terhadap AS dan beberapa Negara Eropa menyusul perang Arab-Israel tahun 1973, timbulah kesadaran bahwa ketergantungan akan impor minyak dari Timut Tengah dan bahan-bahan mentah strategis dari Afrika dan pelayaran melalui Tanjung Harapan yang merupakan titik kelemahan nagara-negara Barat dan jepang.

4.      Bidang Sosial Budaya
Kita tahu Afrika sangat berperan aktif dalam gerakan Non Blok, kemudian didukung lagi oleh adanya Konferensi Asia Afrika yang melatarbelakangi gerakan Non Blok tersebut. Disini sangat terlihat peran Afrika bagi Non Blok dimana selain Asia, Afrika juga ikut menyuarakan agar didalam kehidupan Sosial budaya selalu menjunjung tinggi solidaritas antar Negara agar dapat terciptanya suatu perdamaian, kesejahteraan, dan kedaulatan serta selalu bersikap netral terhadap perang dingin yang pada saat itu perang dingin itu terjadi antara Blok Barat dan Blok Timur.

D.                Pentingnya Afrika bagi Indonesia
1.      Bidang Ideologi
Berakhirnya Perang Dunia I membawa pengaruh terhadap bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk memperoleh kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Di samping itu juga ditandai dengan munculnya dua kekuatan ideologis, politis, dan militer termasuk pengembangan senjata nuklir. Negara Republik Indonesia dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat dan bernegara selalu berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. Salah satu bentuk penyelenggaraan kehidupan bernegara adalah menjalin kerja sama dengan negara lain. Kebijakan yang menyangkut hubungan dengan negara lain terangkum dalam kebijakan politik luar negeri. Oleh karena itu, pelaksanaan politik luar negeri Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Indonesia mencetuskan gagasannya untuk menggalang kerja sama dan solidaritas antarbangsa dengan menyelenggarakan KAA.

2.      Bidang Politik
Hubungan politik antara Indonesia dan Afrika Selatan terjalin lama sejak sebelum pembukaan hubungan diplomatik. Indonesia mendukung the African National Congress (ANC) pada masa perjuangan melawan Apartheid, dan menjaga posisi ini terus menerus serta memberikan sanksi terhadap rejim Apartheid. Hubungan bilateral antara the ANC dan Indonesia memberikan sebuah platform bagi negara – negara di Asia untuk berjuang melawan Apartheid. Republik Afrika Selatan dan Republik Indonesia membuka hubungan diplomatik pada bulan Agustus 1994. Kedutaan Republik Afrika Selatan didirikan pada bulan Januari 1995 di Jakarta.

3.      Bidang Ekonomi
Dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi 5%, jumlah penduduk mencapai 190 juta dan GDP US$176 Milliar, Kawasan Afrika bagian selatan menjanjikan potensi ekonomi bagi Indonesia yang saat ini tengah mencari peluang pasar alternatif. Namun potensi ini tidak  dapat dimaksimalkan  karena masih terselimuti persepsi negatif terhadap Afrika yang identik dengan kemiskinan, penyakit dan konflik. Untuk itu, peningkatan hubungan perekonomian harus diimbangi dengan pemberian informasi mengenai potensi kawasan Afrika bagian selatan bagi ekspor Indonesia.  Dibutuhkan pula kemampuan market intelligence yang baik untuk mengidentifkasi peluang yang tepat dan sinergi seluruh stakeholder nasional terkait untuk mewujudkan Indonesia Incorporated. Para Diplomat yang ditempatkan di negara-negara kawasan Afrika harus mampu menjadi Opportunity Seeker yang dapat merubah persepsi Afrika dari high risk (resiko tinggi) menjadi high profit (keuntungan yang tinggi).

4.      Bidang Sosial Budaya
Indonesia mendapat suatu kerjasama yang baik denga Afrika terutama sejak terbentuknya KAA yang kemudian melahirkan GNB. KTT GNB 1961 dan Konferensi Asia-Afrika 1955 mengukuhkan peranan historis RI dalam membangun suatu tatanan dunia baru untuk negara-negara berkembang berdasarkan prinsip kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan. Sehingga dari hal tersebut maka akan tercipta suatu kehidupan social yang baik dalam suatu Negara.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Afrika, merupakan benua yang terbesar sesudah Asia telah menjadi arena transformasi politik yang mempunyai akibat-akibat yang mendalam pada abad ke-20 ini, tidak hanya untuk Afrika itu sendiri tetapi juga untuk seluruh dunia. Afrika telah bangkit dari status jajahan menjadi komunitas Negara-negara merdeka dan tampil ke muka sabagai kekuatan baru dalam percaturan politik dunia.
            Sesudah PD II nasionalisme melanda Afrika dan sebagai hasilnya lahirlah berbagai Negara merdeka dan terjadilah berbagai perkembangan ekonomi serta perubahan-perubahan social.

DAFTAR PUSTAKA

Dipoyudo, Kirdi.1977. Afrika Dalam Pergolakan 1. Jakarta : Yayasan Proklamasi Centre For Strategic and International Studies.
                             1983. Afrika Dalam Pergolakan 2. Jakarta : Yayasan Proklamasi Centre For Strategic and International Studies.
Widjaja, A.W. 1986. Indonesia Asia Afrika Non Blok Politik Bebas Aktif. Jakarta : PT. Bina Aksara.

Dari Internet :

(di unduh 16/09/2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar